Ketika kita belajar pelajaran bahasa Indonesia, kita akan mengenal istilah sinonim, homonim dan antonim. Sinonim merupakan persamaan kata yang artinya kata berbeda namun artinya sama. Antonim adalah lawan kata yang artinya kata-katanya mempunyai arti berlawanan. Sementara itu, homonim adalah kata-kata yang tulisannya sama tapi mempunyai arti yang berbeda.
Ciri sinonim, homonim, dan antonim kata bisa dilihat pada contoh berikut ini:
Contoh kata Sinonim Dalam Bahasa Lampung:
- Ngemik = ngedok = wat, artinya adalah “ada / mempunyai”.
- Mei = kan, artinya adalah “nasi”.
- Tumbuk = tungga = tunggo, artinya adalah “bertemu”.
- Sepok = ngunut, artinya adalah “cari”.
- Lamon = nayah, artinya adalah “banyak”.
Contoh kata Homonim Dalam Bahasa Lampung:
- Betong, artinya adalah kenyang bisa juga berarti perut.
- Antak, artinya sampai bisa juga berarti antar.
- Sai, artinya satu bisa juga berarti yang.
- Suluh, artinya merah bisa juga berarti kayu bakar.
- Bak, artinya bapak bisa juga berarti bak mandi / tempat air.
- Mak, artinya ibu bisa juga berarti tidak.
- Geluk, artinya cepat bisa juga berarti toples.
- Culuk, artinya tangan bisa juga berarti telunjuk.
- Caluk, artinya kaki bisa juga berarti terasi.
- Lapah, artinya pergi bisa juga berarti jalan atau mari.
Contoh kata Antonim Dalam Bahasa Lampung:
- Betong (Kenyang) lawan kata dari Betoh (Lapar)
- Mawas (Siang) lawan kata dari Debingi (malam)
- Handak (Putih) lawan kata dari Halom (hitam)
- Akuk (Ambil) lawan kata dari Juk (beri)
- Dawak (Bersih) lawan kata dari Kamah (kotor)
- Muli (Gadis) lawan kata dari meghanai (bujang)
- Mak (Ibu) lawan kata dari Apak (bapak)
- Ghanggal (Tinggi) lawan kata dari Ghebah (rendah)
- Buttak (Pendek) lawan kata dari Tijang (panjang)
- Balak (Besar) lawan kata dari Lunik (kecil)
Itulah tadi beberapa pengertian, ciri/karakteristik, dan contoh kata antonim, sinonim dan homonim dalam bahasa Lampung. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu bagi teman-teman semuanya.
