Bentuk+Contoh Pribahasa/Sesikun Sindiran, Perumpamaan, Pepatah, Bidal, dan Perbandingan Beserta Artinya

  • Whatsapp
sesikun
sesikun

Pengertian Sesikun/sekiman artinya yaitu sastra dan bahasa yang mempunyai arti kiasan.

Sesikun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung sering dipakai untuk berbagai hal, terutama bentuk dan fungsinya yang mampu memberikan nasihat/petuah, motivasi, sindiran secara halus, sanjungan, bahkan celaan, perbandingan, perumpamaan, dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

Contoh-contoh sesikun berdasarkan bentuk, macam-macam dan jenisnya antara lain:

  • Sesikun Sindiran merupakan jenis/bentuk sesikun yang berupa sindiran secara halus kepada orang lain. Tujuan menyindir secara halus supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti cekcok/permusuhan. Contoh Sesikun Sindiran: (1). Bagai kacang lupa kulitnya; (2). Besar pasak daripada tiang; (3). Bagaikan pungguk merindukan bulan; (4). Air beriak tanda tak dalam; (4). Tong kosong nyaring bunyinya.
  • Sesikun Perumpamaan: yaitu jenis sesikun yang berisi bahasa perumpaan atau semisalnya, umumnya diawali dengan kata “bagaikan/bagai…../yang sifatnya berupa perumpaan dengan benda mati/makhluk hidup”. Contohnya: (1). Bagai air di atas daun talas; (2). Bagai kumbang putus tali; (3). Bagai anak ayam kehilangan induknya; (4). Bagaikan ayam bertelur di lumbung padi.
  • Sesikun Pepatah, yaitu sesikun yang berisi pepatah bisa bersifat mengedukasi dan syarat penuh makna. (dalam bahasa Lampung): (1).Bateu cappak dilatak = Sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi; (2).Dikedo biduk disan biduk tenimbo = Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung; (3). Mak pateh lamun lemeh, mak pegat lamun kendur = Jangan mengumbar keberanian suatu saat ketemu dengan yang lebih dari kita.
  • Sesikun Bidal: yaitu jenis puisi lama yang berisi pernyataan, peringatan, tips dan lain sebagainya. Contohnya: Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh (artinya : tidak patah jika lemah, tidak putus jika kendur). Maknanya : Sesuatu yang tidak diinginkan tidak akan terjadi jika pandai mengendalikan diri.
  • Sesikun Perbandingan: yaitu jenis sesikun/pribahasa Lampung yang membandingkan dua atau lebih suatu kata /benda dan makhluk tertentu yang memiliki makna tertentu. Contohnya: Bagai pinang dibelah dua, maknanya: mirip.
  • Sesikun Celaan: yaitu jenis sesikun yang berisi celaan/hinaan namun dalam konteks kaidah bahasa yang tetap halus dan tidak frontal. Contohnya: Yow ghadeu teberek direndemken munih, Maknanya : Orang yang sedang mendapat musibah malah disakiti;
  • Sesikun Motivasi: yaitu jenis sesikun yang berisi ungkapan motivasi, harapan, prestasi untuk terus menjadi yang terbaik, dan sejenisnya. Contohnya: (1). Gegeh nilingken wai Maknanya = Lancar;

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *